Satu tangkai mawar untuk mama dari dinda
Dinda seorang anak yang baru berumur 10 tahun berencana untuk memberikan sesuatu untuk ibunya sebagai hadiah di hari ibu. Karena peringatan hari ibu masih satu minggu lagi untuk itu dinda berniat untuk mengumpulkan uang agar ia bisa membelikan bunga yang ia impikan. Hari demi hari berlalu setiap jamnya godaan untuk mengumpulkan uangpun banyak membuat dinda menyerah untuk membelikan kado untuk ibunya mulai dari godaan ketika di sekolah sampai godaan di rumah mulai dari untuk jajan makanan dan juga mainan tapi karena tekatnya untuk memberi kejutan untuk ibunya ia bisa melewati rintangan yang di hadapi meski dengan susah payah. Setiap hari uang yang di berikan ayah dan ibunya pun ia kumpulkan demi terwujudnya memberi kejutan. Karena kebiasaan dinda yang biasa jajan ibunya pun bingung kenapa 3 hari dinda hanya melihat semua temannya saja tapi tidak jajan, ibunya pun menanyakan pada dinda kenapa ia tidak jajan dan dinda menjawab tidak apa-apa bu aku Cuma bosen saja. Hari ibu segera tiba dinda tidak sabar untuk memberikan ibunya kejutan, ia pun selalu tersenyum ketika melihat uang yang ia kumpulkan sudah lumayan banyak. Akhirnya hari yang telah di tunggu tiba, hari tepat tanggal 22 desember yaitu hari ibu. Dengan senangnya ketika bangun dinda menyanyi riang dan membayangkan kejutan yang akan ia berikan pada ibunya. Dinda pun bergegas berangkat ke sekolah dengan semangat, melihat dinda yang sangat senang dan semangat ibunya pun tersenyum senang. Di sekolah dinda tidak sabar untuk mendengarkan bel pulang agar dia cepat bergegas membeli bunga untuk ibunya, dan tak selang beberapa jam belpun berbunyi kencang, teeeettttttttt dan semua anak langsung berteriak pulang begitu juga dinda. Ketika akan membeli jalan menuju gerbang teman dinda yang sering pulang bareng mengajak dinda pulang namun dinda menolak dan bilang bahwa ia akan pergi ke suatu tempat. Dinda berjalan dengan semangat dan mulai naik angkot untuk menuju tempat penjual bunga, dinda memilih bunga yang akan ia beli dan menanyakan harga kepada penjual bunga dan akhirnya ia mendapat 1 buket bunga mawar . dengan sangat bangga ia berjalan untuk memberikan kejuatan berupa bunga kepada ibunya, karena sangat semangat dindapun berlari namun ia tidak menyangka karena semangatnya itu membuat ia terjatuh karena kesandung batu dan bunganya pun hancur. Dindapun yang sebentar lagi sampai rumahnya dan melihat bunga yang akan di berikan untuk ibunya hancur ia hanya bisa menangis untung masih ada satu tangkai yang selamat . dengan air mata yang terus mengalir dinda sampai di rumahnya dan memberikan bunga kepada ibunya sambil menangis. Ibunya yang melihat dinda menagis sambil membawa bunga merasa terharu dan bingung mengapa anaknya menagis, ibunya akhirnya menanyakan apa yang terjadi kepada dinda. Dengan suara yang tersengal – sengal dinda mulai menceritakannya , ibunya pun mengeluarkan air mata karena mendengar cerita anaknya yang begitu gigih untuk memberinya hadiah dan dengan segera memeluk dinda dan berkata ibu tidak mengharapkan apa-apa namun ibu sangat bangga memiliki anak seperti dinda karena dinda telah menjadi anak yang baik serta menyayangi ibu dengan tulus dan berani berkorban demi memberikan sebuah hadiah. Dinda dengan segera mencium pipi ibunya dan mengucapkan selamat hari ibu.
Cerita ini hanya karangan semata apabila ada kesamaan mohon maaf karena tidak disengaja semoga berguna bagi yang berniat membacanya. terimakasih
Tidak ada komentar:
Posting Komentar