Pelajaran Berharga
Pagi itu aku yang akan baru berangkat sekolah dan berjalan sambil menyamper teman-temanku. Dalam perjalanan temanku ada yang memamerkan sweater baru yang di berikan oleh ibunya, sweater yang di pamerkan itu sangat bagus membuat aku dan temanku yang lain iri. Ketika jam pelajaran berlangsung aku terus memimpikan memiliki sweater yang bagus itu. Saat perjalanan pulang menuju rumah aku berniat untuk minta belikan sama ibu. Sampai di rumah rencana untuk bilang semua itu gagal karena aku langsung di suruh cuci piring sama ibu saat mencuci piring aku ngendumel dan sedikit marah-marah gak jelas sampai-sampai ketika ibu memanggil aku menjawabnya dengan nada yang ketus. Selang beberapa lama aku sadar bahwa aku keterlaluan dan mencoba sabar untuk membicarakan masalah sweater itu kepada ibu. Keesokan hari maku berangkat sekolah dengan teman yang sama, dan ada 1 teman yang lain memamerkan sweater barunya juga sama seperti temanku kemarin dengan tampang yang muram aku senyum kecut menanggapi teman-temanku. Aku terus berfikir untuk meminta kepada ibu untuk membelikan sweater, aku sudah bertekat untuk meminta kepada ibu. Ketika jam pulang tiba aku bergegas pulang dan ngomong sama ibu dan pas sampai rumah aku langsung bilang kepada ibu bahwa aku mau punya sweater baru namun ibu bilang tidak usah karena aku masih memiliki sweater yang masih layak untuk di pakai. Menfengar semua itu aku kecewa dan marah pada ibu dan aku berbicara kasar serta membentak ibu sehingga membuat ibu sedih. Keesokan harinya lagi aku berangkat sekolah tanpa pamit pada ibu. dalam perjalanan aku bertemu sama keluarga tukang pulung , aku mendengar ketika anak itu berbicara ibu kapan aku akan punya baju bagus dan ibunya menjawab nanti ya nak kalau ada orang baik yang member dengan suka rela. Aku terharu dan merasa bersalah sama ibu karena telah bersikap kasar dan membuat ibu sedih. Sampai di rumah aku langsung menagis dan meminta maaf pada ibu atas kesalahan yang aku perbuat dan ibupun langsung memaafkan aku dengan senyum dan menasehatiku agar aku bersyukur atas apa yang aku miliki. 3 hari berlalu dan aku merasa lebih tenang dan ikhlas menerima semua itu dan ketika sore hari tepatnya pulang sekolah dan sampai dirumah ibu memanggilku dan meminta untuk ambil sesuatu di kamarnya saat masuk aku melihat satu bungkus kado aku pun memberinya pada ibu namun ibu menyuruhku untuk membukanya ternyata isinya adalah sweater dengan mata yang berkaca-kaca aku memeluk ibu dengan senang mendapat hadiah. Kini aku sadar ketika ikhlas serta sabar dalam menerima sesuatu semuanya akan lebih indah.
ini hanya cerita belaka mohon maaf bila ada salah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar